S E L A M A T D A T A N G DI GAPERDES GRESIK [ GABUNGAN PERAWAT DESA KABUPATEN GRESIK ] SATU-SATUNYA DI INDONESIA

Rabu, 04 September 2013

Program BPJS (Badan penyelenggara jaminan Sosial) yang direncanakan berlaku 2014 di kawatirkan gagal, karena pemerintah kurang serius

Rencana pemerintah menjalankan program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJStahun 2014 menuai keraguan dan kritikSetidaknya, pemerintah dinilai tidak seriuskarena minimnya anggaran kesehatan untuk tahun anggaran 2014.
Demikian disampaikan Anggota Komisi IX Poempida Hidayatulloh, Selasa (2/9), saatrapat kerja dengan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi. Program BPJS sendiri sifatnya asuransi sosial. Bagi fakir miskinpemerintah memberikan bantuan iuran untuk ikut serta dalam BPJS lewat programPenerima Bantuan Iuran (PBI) sebesar Rp 19.225/orang/bulan.
Namun, Poempida mengeritik besaran PIB tersebut. “Pemerintah harusmempertimbangkan kembali yang namanya besaran PBI. Kami menilai dengan besaran Rp 19.225 itu masih belum cukup. Jadi, penganggaran untuk PBI, kami minta ditinjau kembali. Kalau dipaksakan, terus terang kami ragu,” tandas Poempida.
Menkes, dinilai Poempida tidak sepenuhnya fight memperjuangankan anggaran kesehatan untuk masyarakat ini. Sementara Menkes sendiri mengaku sudah berjuang setengah mati meloloskan anggaran program kesehatan masyarakat. Poempida tetap menilai Menkes tidak serius. Padahal, masalah kesehatan merupakan hal absolu tbagi kehidupan masyarakat.
“Saya bingung sekali, sebenarnya pemerintah serius tidak, sih, menangani masyarakatdalam konteks kesehatan. Seperti saya katakan, kesehatan itu sesuatu yang absolutenggak bisa ditawar-tawar. Tapi, di lain pihak pemerintah bisa membeli senjata, tank,dan pesawat. Mestinya, Ibu sebagai Menkes di kabinet, fight saja memperjuangkananggaran. Ini, kan, untuk masyarakat.”
Di sisi lain, kata Poempida, pemerintah bisa membeli alutsista yang mahal seperti pesawat dan tank. Membeli perlengkapan pertahanan percuma saja. Kalau diserangAmerika dalam 5 menit saja, Indonesia bisa habis. Jadi, daripada dihamburkan untukbelanja alutsista, lebih baik dialihkan untuk kesehatan masyarakat, tandas Poempida.
Anggaran kesehatan yang tidak optimal tersebut, menurut Poempida akan semakinmenurunkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat. Pengurangan anggarankesehatan ternyata hingga 40%. “Kemarin saja kita banyak sekali mendapat persoalan.Apalagi, dengan dikuranginya sampai 40% ini. Waduh, saya jadi bingung maubahasnya dari mana.” (mh)/foto:odjie/parle/iw.

0 komentar:

Posting Komentar